Jumat, 11 Maret 2011

WASIAT KE-13 FADHILAH AMANAH


            Wahai anakku sayang, ketahuilah bahwa amanah (dapat dipercaya) adalah merupakan sebaik-baik akhlak dari bermacam-macam akhlak yang terpuji yang lainnya. Sedangkan khaianat (tidak dapat dipercaya) adalah merupakan seburuk-buruk akhlak yang hina lagi rendah. Amanah merupakan hiasan bagi orang-orang yang mulia dan berilmu. Seseungguhnya amanah dan shiddiq (jujur) adalah merupakan sebagian daripada sifat-sifat para Rasul `Alaihimu shalatu was salam (semoga shalawat serta salam tercurah ke atas mereka).
            Wahai anakku sayang, jadikanlah dirimu sebagai seorang yang dapat dipercaya dalam segala hal. Janganlah engkau berkhianat dalam masalah kehormatan, harta kekayaan dan lain sebagainya. Apabila seseorang telah mempercayakan harta kekayaan kepadamu, maka janganlah engkau berkhianat dan kembalikanlah kepadanya apabila diminta. Apabila seseorang telah mempercayakannya kepadamu terhadap sesuatu hal yang sifatnya rahasia, maka janganlah engkau berkhianat dan menceritakannya kepada orang lain, sekalipun dia adalah seorang teman yang dapat dipercaya dan mulia di sisimu.
            Wahai anakku sayang, apabila engkau tingal di asrama ataupun pondokan, maka janganlah engkau sekali-kali mengambil ataupun menggunakan barang temanmu tanpa mendapatkan izin darinya (ghashab). Jagalah hak milik teman-temanmu, jangan sampai ada seseorang yang berani untuk mengambilnya tanpa adanya izin, jika temanmu sedang tidak ada di tempat.
            Wahai anakku sayang, jagalah dirimu, jangan sampai teman-temanmu menganggap bahwa engkau termasuk orang yang tidak dapat dipercaya. Jangan sampai mereka berprasangka yang buruk terhadapmu bahwa engkau telah mengambil barang mereka, padahal engkau benar-benar tidak mengambilnya.
            Wahai anakku sayang, jadilah engkau sebagai seorang yang dapat dipercaya, baik dalam permasalahan yang besar maupun dalam permasalahan yang kecil. Hindarilah pembicaraan yang bersifat khianat, sekalipun terhadap dirimu sendiri, baik dalam perkara yang dipandang mulia ataupun perkara yang hina sekalipun. Yang termasuk perbuatan yang khianat yaitu; membukan tas, koper atau almari temanmu, pada waktu temanmu tidak ada, sekalipun hanya dengan niat untuk melihat isinya saja, jangan mencari-cari kesalahan teman-temanmu, dan janganlah sekali-kali mencoba untuk mendengarkan pembicaraan dua orang temanmu, tanpa mendapatkan izin dari keduanya, serta janganlah sekali-kali memanggil seseorang dengan sebutan atau dengan nama selain daripada nama aslinya.
            Wahai anakku sayang, janganlah engkau mengambil sesuatu milik temanmu walaupun hanya dengan maksud bercanda saja, dan segera engkau kembalikan manakala ia telah mencarinya. Perbuatanmu ini akan menyebabkan temanmu selalu berprasangka yang tidak baik kepadamu dan akan selalu mencurigaimu, walaupun engkau tidak berniat benar-benar untuk mengambilnya. Sangat sulit bagimu untuk menghilangkan prasangka buruk itu, apabila mereka sudah terlanjur untuk beranggapan yang demikian terhadapmu. Sebelum hal itu benar-benar terjadi terhadapmu, maka hindarilah.
            Wahai anakku sayang, janganlah engkau mencoba untuk berkhianat kepada dirimu sendiri apalagi terhadap orang lain. Perbuatan khianat terhadap diri sendiri, misalnya menyontek pada waktu ujian, baik melalui catatannya sendiri, maupun melalui pertolongan temanmu yang telah memberikannya jawabannya.
            Wahai anakku sayang, dengan perbuatanmu itu, maka berarti engkau telah melakukan penipuan terhadap dirimu sendiri. Sekalipun engkau adalah termasuk orang yang kurang mampu dalam pelajaran, tetapi tetap berusahalah dalam menghadapi ujian dengan jerih payahmu sendiri, tanpa harus mengandalkan pertolongan temanmu. Takutlah untuk melakukan hal seperti itu, dan bersungguh-sungguhlah dalam menuntut ilmu. Selamatkanlah dirimu dari perbuatan khaianat dan menipu terhadap dirimu sendiri. Dan adalah Allah swt yang Maha Kuasa untuk memberikan petunjuk dan pertolongan-Nya kepadamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar