Jumat, 11 Maret 2011

WASIAT KE-7 ADAB BELAJAR, MENGKAJI ULANG, DAN BERDISKUSI


            Wahai anakku sayang, apabila engkau menghendaki adanya kebaikan pada dirimu, maka ajaklah beberapa teman sekolahmu untuk belajar bersama, hal itu memungkinkan supaya apabila engkau dapati kesulitan, maka temanmu dapat membantumu dalam memahaminya. Apabila engkau telah memahami pelajaranmu, maka janganlah engkau untuk mencoba meninggalkan buku pelajaranmu. Tetaplah belajar bersama dengan teman-temanmu sebagaimana engkau sedang menghadapi pelajaran dihadapan gurumu.
            Wahai anakku sayang, bersikaplah yang sopan terhadap teman-temanmu dalam belajar. Apabila ternyata engkau lebih cepat dalam memahami permasalahan, maka janganlah sekali-kali engkau menghina teman-temanmu yang lain (baik dengan kata-kata maupun dengan perbuatan) dengan menunjukkan kemampuanmu dalam membahas ataupun dalam memahami suatu permasalahan.
            Wahai anakku sayang, janganlah sekali-kali engkau melakukan perdebatan (mujadalah) dan mempertahankan permasalahan dari perkara yang bathil (salah). Sesungguhnya ilmu pengetahuan itu adalah merupakan amanah, dan barangsiapa yang menggunakan ilmu pengetahuan untuk perkara yang bathil, maka dengan demikian ia telah menyia-nyiakan amanah dari Allah swt.
            Wahai anakku sayang, perbanyaklah muraja`ah (mengkaji ulang) terhadap berbagai pelajaran yang telah engkau dapatkan. Sesungguhnya afat (petaka) bagi ilmu pengetahuan adalah lupa. Maka ketahuilah ! sesungguhnya engkau adalah orang yang terpandang di dalam masyarakat, dan tentunya akan datang kepadamu ujian dari ilmu pengetahuan yang engkau miliki. Orang yang dapat mengatasi ujian tersebut, akan mendapatkan kemuliaan, tetapi apabila dia gagal dalam mengatasi ujian tersebut, maka masyarakat akan mencelanya. Dengan begitu, akan terlihat kesungguhan orang tersebut ketika dia masih belajar.
            Wahai anakku sayang, hindarilah olehmu, jangan sekali-kali muraja`ahmu hanya menghafal kata-kata, tanpa engkau mengetahui arti dan maksudnya. Berusahalah untuk dapat mengerti arti dan maksud yang terkandung di dalamnya untuk kemudian engkau pahat kuat di dalam hati. Karena ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang telah engkau fahami, dan bukan sesuatu yang hanya engkau hafal.
            Wahai anakku sayang, apabila engkau dan beberapa orang dari teman-temanmu sedang berkumpul untuk melakukan diskusi dan saling mengutarakan pendapatnya masing-masing dalam berbagai permasalahan, maka janganlah sekali-kali engkau memotong pembicaraan seseorang yang sedang mengemukakan pendapatnya, dan janganlah sekali-kali engkau bergegas untuk memberikan jawaban termadap permasalahan yang belum jelas akar permasalahannya. Janganlah pula sekali-kali engkau memberikan bantahan terhadap suatu permasalahan tanpa alas an dan dasar yang kuat, janganlah engkau memperdebatkan permasalahan dengan cara yang tidak benar. Jangan sekali-kali menunjukkan kemuliaan pribadi (gelar, pangkat dll) kepada teman diskusimu. Jangan meninggalkan ruang diskusi sebelum diskusi selesai, hanya karena engkau kalah dalam berbicara, dan jangan pula mengeluarkan kata-kata yang membuat teman bicaramu sakit hati, serta menyalahkannya apabila memberikan jawaban yang menurutmu kurang tepat (jangan bersifat sombong apabila menang, dan janganlah berputus asa apabila kalah, itulah watak seorang ilmuwan).
            Wahai anakku sayang, melakukan munadharah (berdiskusi) dengan sesama teman dan membahas berbagai permasalahan, tentunya akan banyak menghasilkan manfaat, diantaranya adalah mempertajam pengertian, memperlancar pembicaraan, membantu menyerap hikmah dari suatu permasalahan, dan menambah keberanian diri. Akan tetapi, wahai anakku sayang, hal tersebut tentunya tidak akan mendatangkan manfaat atas dirimu baik dalam pandangan Allah swt, ataupun dalam pandangan ummat manusia, terkecuali apabila engkau mempunyai adab-adab yang mulia, yaitu menjauhi perkataan yang tidak pantas untuk diucapkan, dan berbicaralah dengan perkataan yang benar sekalipun terhadap dirimu sendiri. Dan janganlah engkau taut terhadap celaan orang lain, selama engkau berpegang pada kebenaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar