Jumat, 11 Maret 2011

WASIAT KE-9 ADAB DALAM MAJELIS


            Wahai anakku sayang, apabila engkau sedang melewati sekumpulan orang, maka ucapkanlah salam kepada mereka dengan ucapan salam yang sesuai dengan sunnah Rasul, yaitu :”Assalamu`alaikum”(Semoga keselamatan dicurahkan kepada kalian). Dan janganlah engkau ganti ucapan salam itu dengan ucapan yang selainnya, yang tentunya tidak ada tuntunan dari Nabi kita Rasulullah saw. Janganlah engkau sekali-kali memasuki suatu ruangan terkecuali setelah mendapatkan izin. Hal ini dikarenakan, mungkin saja orang-orang yang berada di dalam ruangan tersebut sedang membicarakan sesuatu perkara yang tidak diperbolehkan orang lain untuk mendengarkannya. Jauhilah pula olehmu sifat kekanak-kanakan, karena dengan adanya sifat itu pada dirimu akan sangat mempengaruhi kewibawaanmu, sekalipun yang melakukannya saat itu adalah termasuk orang yang terpandang.
            Wahai anakku sayang, bercerminlah terhadap dirimu sendiri, apabila engkau melakukan suatu perbuatan yang engkau tidak menyukainya apabila perbuatanmu itu diketahui oleh orang lain yang selain darimu, kemudian ada seseorang yang tidak engkau kehendaki memasuki kamarmu dan melihat apa yang telah engkau lakukan. Bukankah engkau akan merasa jengkel dan menghendaki orang tersebut untuk pergi ?. maka seperti itu pulalah, perasaan sekumpulan orang yang sedang mengadakan pertemuan, apabila engkau memasuki ruangan tersebut tanpa ada izin sebelumnya, maka pasti dan pasti mereka pun tidak akan senang terhadap kedatanganmu di tengah-tengah mereka.
            Wahai anakku sayang, apabila engkau mendapatkan undangan untuk menghadiri suatu majelis (pertemuan), sedangkan engkau termasuk orang yang mempunyai usia yang paling muda diantara mereka yang hadir, maka janganlah engkau duduk sebelum mereka mempersilahkannya kepadamu. Apabila engkau duduk, janganlah engkau sekali-kali mencoba untuk mendesak orang-orang yang lebih dahulu duduk, atau bahkan janganlah sekali-kali mengusir seseorang dari tempat duduknya, terkecuali apabila mereka mempersilahkan kepadamu untuk menempati tempat duduknya. Apabila engkau telah duduk pada suatu tempat, kemudian datanglah orang yang lebih patut untuk menempatinya, maka persilahkanlah dengan sopan kepadanya untuk menduduki tempat tersebut. Apabila itu semua engkau amalkan dengan i`tikad yang baik dan penuh keikhlasan, maka kemuliaanmu di mata masyarakat akan bertambah.
            Wahai anakku sayang, apabila engkau barada pada suatu pertemuan, maka janganlah engkau mencoba untuk mendahului untuk membuka pembicaraan dengan orang yang lebih utama dari dirimu. Apabila engkau yang berbicara, maka berbicara dengan benar, dan janganlah engkau melebih-lebihkan pembicaraan. Sanggahlah perkataan orang lain dengan adab yang baik dan sopan. Hindarilah tertawa dengan terbahak-bahak dalam ruangan pertemuan, karena hal itu termasuk adab yang rendah dan perbuatan yang hina dalam pandangan orang. Dan banyak tertawa itu dapat menyebabkan hilangnya kemuliaan, dan juga dapat menyebabkan orang-orang yang mendengar bosan terhadapmu.
            Wahai anakku sayang, janganlah sekali-kali engkau mencoba untuk berteman, terkecuali hanya kepada orang yang wara` (orang yang memiliki kedalaman dalam hal ilmunya), orang yang mulia, orang yang `iffah (menjaga diri dari perkara yang haram) dan yang mempunyai akhlak yang mulia. Janganlah berteman dengan orang yang suka mengumpat dan mengadu domba atau dengan orang-orang fasik, dan orang-orang yang berlebih-lebihan dalam ucapan dan perbuatannya. Jauhilah pula olehmu berteman dengan orang-orang yang berakhlak rendah, yang suka mengada-ada, munafik dan yang sejenisnya, karena akhlak yang rendah akan berpengaruh terhadap orang lain, sebagaimana api yang telah membakar kayu, maka sedikit demi sedikit kayu itu akan habis terbakar (demikian gambaran terhadap akhlak yang tercela, karena ahlak yang tercela sedikit demi sedikit akan mempengaruhi dan kemudian menghilangkan akhlak yang mulia).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar