Jumat, 11 Maret 2011

WASIAT KE-19 FADHILAH IKHLAS DENGAN NIAT KARENA ALLAH SWT DALAM SETIAP BERAMAL


Wahai anakku sayang, di dalam sebuah hadist, Nabi kita Muhammad saw pernah bersabda :”Sesungguhnya setiap amal itu tergantung kepada niatnya. Dan seseorang itu akan mendapatkan balasan sebagaimana dengan apa yang telah diniatkannya”. (Hadist riwayat Bukhari, Muslim dan yang lain dari Umar bin Khathab r a., dari Nabi saw). Sesungguhnya orang yang menghindari makan dan minum dari pagi hingga matahari terbenam dengan niat puasa, sama halnya dengan lapar dan hausnya orang yang tidak makan dari pagi hingga sore. Tetapi perlu engkau ketahui, bahwa orang yang pertama, karena ia laparnya disertai dengan niat untuk mengerjakan puasa, maka ia akan mendapatkan pahala di sisi Allah swt dengan pahalanya orang yang berpuasa dan disertai dengan niat. Sedangkan orang yang kedua ia sama sekali tidak akan mendapatkan pahala di sisi Allah swt, karena laparnya dari pagi hingga sore hari itu tidak disertai dengan niat untuk mengerjakan puasa. Oleh karena itu, ikhlaskanlah dirimu dengan niat untuk menabdikan diri kepada Tuhanmu dalam segala amalan.
            Wahai anakku sayang, belajarlah agama Islam dengan niat untuk menghindarkan diri dari melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah swt, untuk mengetahui ketetapan-ketetapan Allah swt, sehingga engkau mengetahui perbuatan yang mana yang dihalalkan, dan perbuatan yang mana yang diharamkan. Allah swt telah memerintahkanmu untuk mengamalkan perbuatan yang halal dan menjauhkan daripada perbuatan yang haram. Belajarlah juga tentang ilmu tata bahasa Arab, supaya engkau dapat dengan mudah memahami hukum-hukum dan nasehat-nasehat yang telah Allah swt sampaikan di dalam kitab-Nya yang mulia yaitu Al-Qur`an. Dan di dalamnya Allah swt telah menerangkan hukum-hukum tersebut melalui lisan seorang Rasul-Nya dengan riwayat yang shahih, dapat dipercaya sebagai pedoman hidup. Pelajarilah pula ilmu logika (sebuah ilmu yang dapat diterima oleh akal sehat), supaya engkau dapat dengan kuat dan tepat dalam berhujjah (berpendapat), dan juga supaya engkau dapat memberikan penjelasan yang sebaik mungkin dalam rangka menyebar luaskan ajaran Islam serta berdakwah kepada Ummat manusia untuk menuju ke jalan yang diridhai oleh Allah swt.
            Wahai anakku sayang, jadikanlah setiap langkah perbuatanmu sebagai pengabdian kepada Tuhanmu yang telah menciptakan dan telah menyempurnakan dirimu dalam bentuk lahir dan bathin. Jangan sekali-kali engkau berharap terhadap balasan dari selain Tuhanmu. Kemudian tinggalkanlah segala keburukan, karena Allah swt telah memerintahkanmu untuk menjauhinya, serta lakukanlah segala amal kebaikan, karena Allah swt telah memerintahkan kepadamu untuk mengamalkannya.
            Wahai anakku sayang, peganglah dengan baik tentang adab terhadap teman, karena sesungguhnya ini merupakan perintah Allah swt, dan sesungguhnya engkau hanyalah seorang makhluk yang Allah swt pantas untuk memberikan hukuman manakala engkau melakukan perbuatan yang telah dilarang-Nya. Janganlah terlalu berlebihan di dalam melanggar hak-hak sesama manusia, karena Allah swt telah melarangmu untuk bermusuh-musuhan, lebih-lebih dalam perkara hak sesama manusia, dan apabila hakim yang adil telah memberikan keputusannya, maka wajiblah bagimu untuk mengembalikan hak itu kepada yang memilikinya.
            Wahai anakku sayang, janganlah engkau sekali-kali mencoba untuk berkhianat kepada salah seorang dari Makhluk Allah swt, karena Allah swt telah melarangmu untuk berbuat demikian. Dan janganlah engkau hanya merasa takut kepada sesama makhluk, sehingga akan menyebabkan engkau berkhianat.
            Wahai anakku sayang, tunduklah serta patuhlah kepada ayah ibumu, karena Allah swt telah mewajibkan ke atas engkau untuk taat dan patuh terhadap orang tua, selama mereka tidak memerintahkanmu untuk berbuat kemaksiatan. Lakukanlah dengan keikhlasan, jangan hanya sekedar takut karena engkau tidak diberinya makan dan minum oleh orang tuamu.
            Wahai anakku sayang, patuhilah para pemegang hukum dan para pemimpinmu, sesama orang mukmin, karena Allah swt telah memerintahkan untuk melakukan yang demikian terhadapmu. Lakukanlah semua itu dengan keikhlasan karena Allah swt semata, bukan karena engkau mencari kehormatan dalam pandangan atasanmu, dan bukan karena engkau takut akan mendapatkan penilaian yang buruk, atau engkau takut terhadap ancaman.
            Wahai anakku sayang, kasih sayangilah orang-orang yang lemah diantaramu, orang-orang yang menderita sakit, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, karena Allah swt telah memerintahkan engkau untuk berbuat yang demikian, janganlah sekali-kali engkau melakukannya karena engkau mencari pujian dari sesama manusia (riya`), agar mereka mengatakan bahwa engkau termasuk golongan orang yang selalu berbuat baik. Tetapi lebih dari itu, lakukanlah semua itu dengan keikhlasan hati.
            Wahai anakku sayang, janganlah engkau sekali-kali mencoba untuk mencari atau menantang para musuhmu, karena Allah swt telah melarang engkau untuk berbuat yang demikian, janganlah sekali-kali engkau merasa bangga dengan membalas dendam terhadap orang-orang yang telah menyakitimu, sekalipun engkau mampu untuk melakukannya.
            Wahai anakku sayang, hendaknya engkau bersungguh-sungguh, supaya segala amal perbuatanmu itu semata-mata hanya ditujukan untuk mengabdikan dirimu kepada Tuhanmu, dengan penuh keikhlasan dalam segala amal yang hanya ditujukan demi agama Islam, jama`ah serta generasi penerusmu yang akan datang. Dengan harapan agar mereka selalu mendapatkan keridhaan dan pahala di sisi Allah swt, bukan semata-mata untuk mencari ketenaran dan keuntungan dunia semata. Mudah-mudahan Allah swt selalu mencurahkan hidayah dan pertolongan-Nya kepadamu, sehingga engkau akan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar