Jumat, 11 Maret 2011

WASIAT KE-8 ADAB OLAHRAGA DAN BERJALAN DIMUKA UMUM


             Wahai anakku sayang, peliharalah kesehatanmu dengan banyak melakukan olah raga ketika terdapat waktu luang, sehingga semangatmu akan kembali pulih setelah mengalami kepenatan dalam menuntut ilmu. Apabila engkau hendak berolah raga, maka pilihlah waktu yang pada waktu itu udara masih terasa kesejukannya (belum terlalu banyak polusi udara), yaitu pada pagi hari. Berjalanlah dengan santai, janganlah tergesa-gesa, jangan pula saling dorong-mendorong dengan teman dan janganlah juga tertawa terbahak-bahak.
            Wahai anakku sayang, apabila engkau sedang berolah raga atau berjalan bersama dengan teman-temanmu, maka janganlah sampai memadati jalanan umum, yang pada akhirnya mengganggu orang lain yang hendak melintasinya. Dan janganlah berjajar dijalan umum. Manakala jalan yang engkau lalui itu lebar, maka berjalanlah dua-dua, tetapi apabila jalan yang engkau lalui itu sempit, maka berjalanlah satu-persatu.
            Wahai anakku sayang, perlu engkau ketahui bahwa sesungguhnya jalanan umum itu bukanlah miliki seseorang, akan tetapi setiap orang yang melewatinya mempunyai hak atas jalan tersebut. Karena itu, janganlah sekali-kali kalian memenuhi jalan umum sambil bersenda gurau, karena hal yang demikian sangat tidak pantas dilakukan oleh kaum terpelajar, yang justeru akan menjatuhkan martabat mereka di mata masyarakat.
            Wahai anakku sayang, apabila engkau melihat di tengah jalan ada sekumpulan orang yang sedang berjalan sambil bersenda gurau, maka hindarkanlah dirimu dari mereka, dan carikah jalan yang lain. Jika hal itu tidak engkau lakukan, maka orang lain akan menyangka bahwa engkau termasuk kumpulan dari mereka.
            Wahai anakku sayang, janganlah engkau sampai terpancing emosimu, apabila ada seseorang yang sedang mengganggumu di tengah-tengah keramaian, maka maafkanlah orang yang telah menganggumu, tentunya Allah swt akan mengangkat derajatmu. Sebagaimana di dalam firman-Nya :
وجـزؤاسـيـئـة سـيـئـة مـثـلـهـا, فـمن عـفـاواصـلـح فـأجـره عـلي الله .
Dan balasan dari suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barangsiapa yang meaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya atas jaminan Allah”. (As-Syu`ara : 40).
Dengan akhlak seperti inilah, Allah swt telah mendidik kita melalui kitab-Nya yang mulia.
            Wahai anakku sayang, apabila engkau sedang bepergian untuk membeli suatu keperluan, seperti makanan, minuman, pakaian dan lain sebagainya, janganlah sekali-kali engkau menanggapi terhadap perkataan orang-orang yang jahil (bodoh) yang kasar lagi hina, jauhkanlah dirimu dari mereka. Dan hindarilah tawar-menawar dengan penjual, jika engkau telah menyetujui terhadap harga yang telah ditetapkan oleh penjual, maka bayarlah dengan segera. Jika tidak, maka tinggalkanlah dengan sopan. Janganlah pula engkau menawar sesuatu barang, yang mana engkau tidak memiliki keniatan untuk membelinya. Karena sikap yang demikian, akan membuat mereka mengeluaran perkataan yang hina terhadapmu.
            Wahai anakku sayang, apabila engkau sedang berbicara dengan seseorang, maka janganlah engkau sekali-kali mengeraskan suaramu hingga melebihi suara teman bicaramu. Jadilah engkau sebagai seorang yang halus dan sopan dalam pembicaraan. Janganlah engkau berbicara dengan perkataan yang dapat menjatuhkan martabatmu sendiri di hadapan teman bicaramu, walaupun teman bicaramu itu sebaya denganmu dalam hal usia dan kedudukannya. Apabila ada orang yang sedang berbicara denganmu, maka dengarkanlah dengan sebaik-baiknya, dan janganlah engkau sekali-kali menanggapinya dengan kerasa dan kasar. Nabi kita Muhammad saw pernah bersabda :”Pergaulilah Ummat manusia dengan akhlak yang baik”. (Hadist syarif ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad, dan Hakim, dari Abu Dzar. Imam Ahmad dan Tirmidzi meriwayatkannya dari Muadz r a).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar